KEGIATAN BEAQ

Post Page Advertisement [Top]

Kenapa mereka harus di jalan ?

Kenapa mereka harus di jalan ?


Pengertian anak jalanan telah banyak dikemukakan oleh banyak ahli. Secara khusus, anak jalanan menurut PBB adalah anak yang menghabiskan sebagian besa waktunya di jalanan untuk bekerja, bermain ataupun melakukan aktifitas lain.Sedangkan Menurut Tata Sudrajat (1999 : 5 ) anak jalanan dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok berdasarkan hubungan dengan orang tuanya, yaitu : Pertama, Anak yang putus hubungan dengan orang tuanya, tidak sekolah dan tinggal di jalanan ( anak yang hidup dijalanan / children the street ). Kedua, anak yang berhubungan tidak teratur dengan orang tuanya, tidak sekolah, kembali ke orang tuanya seminggu sekali, dua minggu sekali, dua bulan atau tiga bulan sekali biasa disebut anak yang bekerja di jalanan ( Children on the street ) Ketiga, Anak yang masih sekolah atau sudah putus sekolah, kelompok ini masuk kategori anak yang rentan menjadi anak jalanan (vulnerable to be street children). Hidup menjadi anak jalanan bukanlah merupakan harapan dan cita-cita seorang anak. Tidak ada seorang anakpun yang  dilahirkan bercita-cita menjadi anak jalanan. Anak merupakan bagian dari komunitas seluruh manusia di muka bumi. Tanpa terkecuali anak jalanan. Mereka bukan binatang, sampah, atau kotoran yang menjijikkan. Anak jalanan juga manusia yang mempunyai rasa dan hati.  Dikejar-kejar, ditangkap, diboyong ke truk secara paksa, diinterogasi bersama-sama dengan preman, pencuri, perampok, bahkan pembunuh tanpa memikirkan bagaimana cara hak-hak mereka bisa terpenuhi.          

          Anak jalanan tinggal di jalanan karena dicampakkan ataupun tercampak dari keluarga yang tidak mampu, menanggung beban karena kemiskinan dan kehancuran keluarganya.Umumnya anak jalanan bekerja sebagi pengamen, pengasong, pemulung, tukang semir, ataupun pengais sampah. Tidak mengalami kecelakaan lalu lintas, pemerasan, perkelahian, dan kekerasan lain. Anak jalanan lebih mudah tertular kebiasaan tidak sehat terutama dari kultur jalanan, khususnya seks dan penyalah gunaan obat. Lebih memprihatinkan lagi lingkungan akan mendorong anak jalanan menjadi obyek sosial. Dengan kata lain bahwa di jalan rawan terhadap gangguan kesehatan baik fisik maupun mental yakni merubah karakter menjadi anak yang beringas, sangat aggresif, suka baku hantam, usil, berani memprotes, suka berbicara seenaknya yang disertai dengan kata-kata kotor, perilaku lain yang muncul pada anak-anak jalanan adalah berusaha mencari uang dengan cara apaapun sehingga sering berganti pekerjaan, termasuk pekerjaan yang tidak terpuji misalnya: mencopet, merampas, menodong. Mereka juga sering rawan terhadap obat-obatan terlarang, minum-minuman keras dan zat-zat aditif lainnya, serta mobilitasnya sangat tinggi.

1 comment:

Bottom Ad [Post Page]